270
tahun lalu, edisi perdana Bataviase Nouvelles terbit di Batavia. Inilah koran
pertama di negeri yang hari ini bernama Indonesia.
OLEH:
WENRI WANHAR
JAN
Pieterszoon Coen memerintahkan anak buahnya membuat lembaran berita internal.
Empat halaman kertas folio ditulis tangan. Isinya berita ringkas kegiatan
perdagangan serta kedatangan dan keberangkatan kapal-kapal niaga, baik di
Batavia maupun di berbagai factorijen,
pos-pos perdagangan Belanda.
Gubernur
Jenderal keempat Serikat Dagang Hindia Timur atau VOC (1617-1623) tersebut
menamai lembaran berita itu Memorie der Nouvelles. “Memorie diedarkan di
kalangan pejabat dan pegawai kompeni setelah melalui proses pemeriksaan,”
ungkap F. de Haan, sejarawan kolonial penulis buku Oud Batavia.
Karena
prosesnya manual, oplah “surat kabar” yang coba-coba dirintis Coen itu tentu
sangat terbatas. Andai saja saat itu sudah ada mesin mungkin akan lain
ceritanya, mengingat sejarah pers berpaut dengan keberadaan mesin cetak.
Mesin
cetak baru masuk ke Hindia Timur pada 1668, ada juga yang menyebut 1659. Yang
terakhir merujuk laporan Niehoff dalam Zae en Lantreise, dilansir dari Seabad
Pers Kebangsaan 1907-2007 karya Agung Dwi Hartanto. Mulanya mesin cetak hanya
untuk menggandakan laporan-laporan VOC terkait negeri jajahan. Istilahnya
bookbinder.
Pada
masa mesin cetak inilah Jan Erdman Jordens punya gagasan menerbitkan koran yang
jauh lebih modern dibanding Memorie. Pegawai VOC yang punya bisnis
kecil-kecilan itu pun menyampaikan idenya ke Gubernur Jenderal Gustaaf Willem
Baron van Imhoff.
Gayung
bersambut. Pendek kisah, 7 Agustus 1744, edisi perdana Bataviase Nouvelles
terbit empat halaman. Dicetak dalam layout dua kolom. Ukurannya sedikit lebih
besar daripada folio.
Bataviase
merujuk pada sebutan untuk orang-orang Batavia, mereka yang hidup di Batavia
dan mereka yang berselera Batavia. Istilah Bataviase ini, mengingatkan kita
pada istilah Parisian untuk orang-orang Paris, New Yorker untuk orang-orang New
York atau Berliner untuk orang-orang Berlin. Sedangkan Nouvelles serupa dengan
news. Kurang lebih artinya berita baru.
Koran
pertama di negeri yang hari ini bernama Indonesia itu, “terbit seminggu sekali.
Tapi Jordens punya angan menjadikannya harian,” tulis Kasijanto Sastrodinomo
dalam “Media dan Monopoli Dagang, Percetakan dan Penerbitan di Indonesia Pada
Masa VOC,” jurnal Wacana, Vol. 10 No. 2, Oktober 2008.
Mula-mula
beritanya hanya seputar perdagangan dan tetek bengek VOC. Mulai dari berbagai
ketentuan administrasi, kedatangan kapal, pengangkatan dan pemberhentian
pejabat hingga pemecatan dan kematian pegawai kantor dagang itu. Sebagai koran
dagang, Batavise Nouvelles memenuhi sebagian besar halamannnya dengan iklan dan
berita lelang.
Kemudian
tentang pesta-pesta, jamuan, obituari dan doa-doa keselamatan bagi kapal yang
akan berlayar jauh menyeberang ke negeri induk. “Dalam beberapa edisi, koran
itu juga menerbitkan karangan tentang sejarah awal koloni, dan sejarah gereja
secara singkat. Semacam feature yang banyak ditulis dalam media sekarang,”
tulis Kasijanto.
Karena
mendapat sambutan hangat dari masyarakat Batavia, pada 9 Februari 1745 surat
izin usaha Bataviase Nouvelles diperpanjang hingga tiga tahun ke depan. Namun,
lain lubuk memang lain pula ikannya. De Heeren Zeventien (Tuan-tuan XVII, yakni
17 anggota Dewan Direktur VOC) di Amsterdam, Belanda, khawatir koran itu akan
membuka informasi yang sifatnya “rahasia.” Maka, melalui sepucuk surat
bertanggal 20 November 1745, De Heeren Zeventien meminta van Imhoff memberedel
Bataviase Nouvelles.
Gubernur
Jenderal VOC ke-27 itu pun terkejut. Jordens tak kalah kaget, mengingat selama
ini berita-berita di koran itu tak pernah mengkritisi VOC. Akan tetapi, van
Imhoff tak kuasa melawan perintah atasan. Sejak 20 Juni 1746, Bataviase
Nouvelles tidak lagi menjadi bagian dari sarapan pagi masyarakat Batavia.
Sumber :
judul asli : Bataviase Nouvelles, Pertama terbit Pertama dibredel
http://historia.co.id/artikel/modern/1439/Majalah-Historia/Bataviase_Nouvelles,_Pertama_Terbit_Pertama_Diberedel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Isikan Komentar, Kesan dan Pesan anda dalam Forum ini, Kami mengharap interaksi dan masukan Anda. Terimakasih